Cara KPR Rumah Bekas di Bank BRI

Memiliki rumah bekas melalui pembiayaan oleh Bank BRI menjadi alternatif semakin dilirik karena harga lebih terjangkau dan lokasi umumnya sudah matang. berikut ulasan lengkap mengenai cara KPR rumah bekas di Bank BRI mulai dari syarat hingga pencairan, agar   pengajuan berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan nasabah.

Apa itu KPR rumah bekas?

Cara KPR Rumah Bekas di Bank BRI

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah bekas merujuk pada pembiayaan hunian yang sebelumnya telah dihuni atau sudah pernah dimiliki orang lain. Karena sudah “bekas”, aspek seperti kondisi bangunan dan legalitas seringkali memerlukan pemeriksaan tambahan.

Bank BRI menyediakan produk KPR reguler yang dapat digunakan untuk pembelian rumah bekas melalui jenis “Secondary (Hunian Bekas)”. Produk tersebut memungkinkan pembelian rumah bekas dengan skema kredit bank.

Keunggulan KPR rumah bekas BRI

Keunggulan pembiayaan rumah bekas lewat Bank BRI antara lain potensi DP (uang muka) lebih ringan, lokasi yang sudah matang, dan pilihan rumah yang lebih beragam. Namun, hal yang perlu diperhatikan meliputi kondisi fisik rumah yang mungkin memerlukan renovasi dan legalitas yang harus lengkap agar bank menerima sebagai objek yang dibiayai sebelum ke proses Cara KPR Rumah Bekas di Bank BRI.

Syarat KPR Rumah Bekas di Bank BRI

  • Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Indonesia.
  • Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah saat pengajuan.
  • Memiliki rekening BRItama di Bank BRI sebagai prasyarat pembukaan rekening nasabah.

Dokumen  

  • Fotokopi KTP pemohon dan suami/istri jika sudah menikah.
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
  • Fotokopi NPWP pribadi bila diperlukan.
  • Slip gaji atau surat keterangan penghasilan (untuk karyawan) atau laporan keuangan/legalitas usaha (untuk wiraswasta/profesional).
  • Dokumen properti: Sertifikat Hak Milik (SHM) atau SHGB, IMB, bukti pembayaran pajak, serta dokumen legalitas rumah bekas.

Persyaratan properti rumah bekas

Rumah bekas yang akan dibiayai harus memenuhi standar bank dengan legalitas lengkap, kondisi layak, dan lokasi yang termasuk area kantong cabang Bank BRI.

Calon pemohon perlu memperhitungkan biaya selain cicilan: uang muka (DP), biaya provisi, administrasi, asuransi jiwa/kebakaran, biaya notaris/PPAT, serta penilaian (appraisal).

Cara KPR Rumah Bekas di Bank BRI

Cara KPR Rumah Bekas di Bank BRI

Tentukan anggaran yang sesuai kemampuan keuangan pertimbangkan bahwa cicilan bulanan idealnya tidak melebihi sekitar 30% dari penghasilan. 

Pilih rumah bekas dengan kondisi legal dan fisik yang sudah dicek, kemudian gunakan kalkulator cicilan di Bank BRI ataupun penyedia layanan simulasi untuk memperkirakan jumlah cicilan, tenor, dan suku bunga.

1. Konsultasi dengan Bank BRI 

Hubungi cabang Bank BRI terdekat atau akses layanan online untuk berdiskusi tentang jenis produk KPR, plafon kredit, suku bunga, tenor, uang muka, serta persyaratan untuk rumah bekas. Konsultasi membantu menghindari pengajuan yang tidak memenuhi kriteria.

2. Pengisian formulir dan pengajuan dokumen

Isi formulir aplikasi KPR rumah bekas Bank BRI dan lengkapi semua dokumen persyaratan pemohon serta dokumen properti rumah bekas. Pastikan seluruh salinan dokumen jelas dan kondisi rumah sudah dicek.

3. Verifikasi dan penilaian oleh Bank BRI

Bank BRI akan melakukan verifikasi dokumen dan menilai kelayakan calon debitur melalui rasio utang terhadap pendapatan (DTI) dan riwayat kredit. Selain itu, rumah bekas sebagai jaminan akan dinilai melalui appraisal guna menentukan plafon kredit.

4. Persetujuan kredit dan akad

Jika penilaian memenuhi persyaratan, Bank BRI menerbitkan persetujuan kredit, kemudian nasabah melakukan akad kredit di depan notaris/PPAT yang mengikat hak tanggungan atas rumah bekas tersebut.

5. Pencairan dana dan proses balik nama

Setelah akad kredit, Bank BRI mencairkan dana ke penjual atau notaris sesuai kesepakatan. Selanjutnya proses balik nama sertifikat rumah bekas atas nama debitur dan jaminan bank selesai.

Tips KPR Rumah Bekas di Bank BRI

  • Pastikan kondisi keuangan sehat: cicilan lain tidak terlalu besar dan riwayat kredit bersih.
  • Lengkapi seluruh dokumen secara akurat dan sedini mungkin.
  • Pilih rumah bekas dengan kondisi fisik dan legalitas jelas untuk mempermudah penilaian bank.
  • Bandingkan suku bunga dan tenor yang tersedia agar cicilan sesuai kemampuan.
  • Siapkan dana cadangan untuk biaya-biaya tambahan seperti notaris, asuransi, atau renovasi agar tidak kaget.
  • Konsultasikan dengan petugas Bank BRI atau broker properti yang paham rumah bekas dan proses KPR BRI agar proses berjalan lebih cepat dan mulus.

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Rumah bekas mungkin memerlukan renovasi besar yang menambah biaya selain cicilan.
  • Legalitas rumah bekas bisa lebih kompleks, seperti status sertifikat yang belum clear atau IMB yang belum lengkap harus diperiksa dengan teliti.
  • Nilai rumah bekas mungkin kurang likuid jika suatu saat ingin dijual kembali, sehingga pertimbangkan jangka panjang.
  • Suku bunga floating atau variabel bisa naik, sehingga cicilan bulanan bisa meningkat: hitung kemampuan dengan skenario konservatif.
  • Tenor panjang memang membuat cicilan bulanan kecil, namun total bunga yang dibayarkan bisa jauh lebih besar , jadi pertimbangkan dengan matang.

Cara KPR Rumah Bekas di Bank BRI dengan persyaratan yang sudah disiapkan sehingga calon pembeli memiliki gambaran  tentang proses yang harus dijalani.

Rumah bekas menjadi pilihan hunian yang layak dan terjangkau apabila dipersiapkan dengan baik. Rencanakan dengan matang, lengkapi dokumen, dan pilih rumah bekas yang kondisi dan legalitasnya sudah jelas agar pembiayaan melalui Bank BRI berjalan mulus.

Bagi pengguna ATM BRI dimanapun berada, supaya tidak bingung dengan lokasinya ketika berada di luar daerah maka bisa cek Cara Mengetahui Lokasi Penarikan ATM BRI.

Eshter

Berpengalaman dengan latar belakang dalam bidang ke penulisan tentang bank dan keuangan dan telah bekerja sebagai penulis keuangan di berbagai situs keuangan selama lebih dari 3 tahun. Pengalaman mencakup analisis pasar, pengelolaan portofolio, dan penulisan laporan keuangan yang mendalam. Dengan pengetahuan yang luas tentang industri perbankan di Indonesia, saya berfokus pada mengedukasi dan memberikan wawasan kepada para pembaca tentang berbagai aspek keuangan dan perbankan.

Bagikan: